BismillahirRahmaanirRahiim
Akibat dari perbuatan dosa adalah kemarahan Allah SWT dan
adzab-Nya di akhirat yang sangat berat serta peringatan berupa bala’ bencana di
dunia. Dengan bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubatan nasuhah) kita berharap
dosa terampuni. Dengan memperbanyak amal ibadah kita berharap dosa terampuni.
Dan selayaknya bagi setiap orang mukmin untuk mencari penyebab terhapusnya
dosa-dosa.
Berikut ini adalah beberapa amalan penyebab dihapusnya dosa-dosa.
Berikut ini adalah beberapa amalan penyebab dihapusnya dosa-dosa.
( Wudhu yang sempurna dengan
cara menunaikan syarat dan rukunnya )
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ
يُسْبِغُ الْوُضُوْءَ عَبْدٌ إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.
Bersabda Rosulullah saw: “ Tidaklah seorang hamba
menyempurnakan wudlu’ melainkan Allah akan mengampuni dosanya
awal dan akhir”.
2) اَلسَّعْيُ فِيْ حَاجَةِ الْمُسْلِمِ
( Berusaha memenuhui
kebutuhan orang Islam )
وَ فِي الْحَدِيْثِ، أَنَّ مَنْ سَعَى لأَخِيْـهِ
الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَةٍ قُـضِيَتْ لَهُ أَوْ لَـمْ تُقْضَ غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَاتَأَخَّرَ وَكُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ ، بَرَاءَةٌ
مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ .
Di dalam hadits : “ Bahwa orang yang berusaha memenuhi
kebutuhan saudaranya yang muslim, baik berhasil memenuhi atau tidak, maka ia
terampuni dosanya awal dan akhir, dan di tulis baginya dua pembebasan, 1.
Pembebasan dari api neraka 2. Pembebasan dari sifat
munafik”.
3) صَلاَةُ الضُّحَى (Sholat Dhuha)
وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ مَنْ صَلاَّهَا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ إِلاَّ الْقِصَاصُ .
Sungguh telah diriwatkan , bahwa orang yang melakukan
sholat tersebut ( sholat Dhuha ) diampuni dosanya awal dan akhir kecuali
qhisos.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِ
الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوْبُهُ وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
.
Dari Abu Huroiroh ra dari Nabi saw, beliau bersabda :
“Barang siapa menjaga dua rakaat Dhuha maka terampuni
dosanya sekalipun sebanyak buih lautan”.
4) أَنْ يَقُوْلَ عِنْدَ لُبْسِ الثَّوْبِ ( Membaca
doa ketika berpakaian )
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى كَسَانِيْ هَـذَا وَرَزَقَـنِيْهِ
مِنْ غَيْرِ حَـوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ .
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian kepada
saya pakaian ini, dan memberi rizki kepada saya tanpa daya dan
kekuatan dari saya”.
Di dalam hadits disebutkan bahwa barang siapa membaca doa
tersebut setelah berpakaian, maka Allah akan mengampuni dosanya awal dan akhir.
أَنْ يَقُوْلَ عِنْدَ اْلأَكْلِ ( Membaca doa
ketika selesai makan )
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِيْ هَذَا الطَّعَامَ
وَرَزَقَـنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kepada saya
makanan ini, dan memberi rizki kepada saya tanpa daya dan kekuatan dari
saya”
Di dalam hadits disebutkan bahwa barang siapa membaca doa tersebut
setelah makan , maka Allah akan mengampuni dosanya awal dan akhir
5) اَلتَّأْمِـيْنُ فِي الصَّلاَةِ
( Bersamaan
dengan imam dalam membaca “amiin “ waktu sholat )
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَـالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أَمَّـنَ اْلإِمَامُ فَأَمِّـنُوْا
فَـإِنَّ الْمَلآئِكَةَ تُؤَمِّنُ، فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِيْنُهُ تَأْمِيْنَ
الْمَلآئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ .
Dari Abi Huroiroh ra berkata, bersabda Rosulullah saw :
“ Jika imam
membaca “ amiin “ maka hendaklah kalian membaca amiin bersama-sama karena
malaikat juga mengamini, barangsiapa orang yang bacaan amiin-nya tepat
dengan amiin-nya malaikat, maka akan diampuni dosanya awal dan akhir”
6) إِجَـابَةُ الْمُؤَذِّنِ ( Menjawab
adzan )
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ يَقُوْلُ.. أَشْهَدُ
أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ….قَالَ أَشْـهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ،
رَضِـيْتُ بِاللهِ رَبًـا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا…، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَمَا تَأَخَّرَ .
Bersabda Rosulullah saw :
“ Barang siapa ketika mendengar muadzin
berkata .. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ الله
lantas ia menjawab
أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا .
أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا .
maka diampuni dosanya awal dan akhir”.
7) تَعْلِيْمُ الرَّجُلِ وَلَدَهُ الْقُرْآنَ
(Orang yang mengajarkan Al Qur’an pada anaknya )
(Orang yang mengajarkan Al Qur’an pada anaknya )
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ عَلَّمَ ابْنَهُ الْقُرْآنَ نَظَرًا غُفِرَ لَهُ مَـا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَـأَخَّرَ، وَمَنْ عَـلَّمَ إِيَّـاهُ ظَاهِرًا
بَـعَثَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
.
Dari sahabat Anas ra berkata , bersabda Rosulullah saw
:
“Barang siapa mengajarkan Al Qur’an pada anaknya
dengan cara melihat maka terampuni dosanya awal dan akhir, dan barang siapa
mengajarkan Al Qur’an pada anaknya dengan cara hafalan maka Allah akan
membangkitkannya pada hari kiamat seperti bulan purnama “.
مُصَافَحَةُ الْمُسْلِمِ
( Berjabat tangan sesama muslim dengan membaca shalawat)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَـا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ وَيَتَصَافَحَانِ
وَيُصَلِّـيَانِِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلاَّ لَمْ
يَفْـتَرِقَا حَتَّى يُغْفَرَ لَهُمَا ذُنُوْبُهُمَا مَا تَقَدَّمَ مِنْهَا وَمَا
تَـأَخَّرَ .
Bersabda Rosulullah saw :
“Tidak ada dua orang muslim yang bertemu lantas
berjabat tangan dengan membaca sholawat kepada Nabi saw, melainkan tidak
berpisah keduanya sehingga diampuni bagi keduanya dosa-dosa awal dan akhir”.
9) الْقِرَاءَةْ بَعْدَ الْجُمْعَةِ
Membaca Surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas,
masing-masing 7 x
ba’da sholat Jum’at.
ba’da sholat Jum’at.
رَوَى أَنَسٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ :
مَنْ قَرَأَ إِذَا سَلَّمَ اْلإِمَامُ مِنْ صَلاَةِ
الْجُمْعَةِ قَبْلَ أَنْ يَثْنِيَ رِجلَهُ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ
اللهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
سَبْعًا سَبْعًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ،
وَأُعْطِيَ مِنَ اْلأَجْرِ بِعَدَدِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
اْلآخِرِ.
Telah meriwayatkan sahabat Anas ra dari Nabi saw, beliau
bersabda:
“Barang siapa jika Imam sudah bersalam dari sholat
Jum’at lantas membaca Surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq,
dan An Naas masing-masing 7 kali dan sebelum merobah kakinya maka
terampuni dosanya awal dan akhir serta di beri pahala sejumlah orang yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir “
10) ذِكْرُ اللهِ ( Dzikir)
وَفِى الْحَدِيْثِ، أَنَّ مَنْ سَبَّحَ مِائَةً
وَحَمِـدَ مِائَةً وَكَبَّرَ مِائَةً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
وَمَا تَأَخَّرَ.
Di dalm hadits : “Barang siapa bertasbih (Subhanallah)
100 kali, bertahmid (Alhamdulillah) 100 kali, dan bertakbir (Allahu
Akbar) 100 kali , maka diampuni dosanya awal dan akhir “ .
(dari Kitab Khosois Ummah Muhammadiyah Al Muhaddits Sayyid
Muhammad Al Maliki)
Kholasoh :
Sebagian dari kita mungkin bertanya, Allah akan mengampuni dosa2 kita yang akhir ? berarti itu dosa yang belum kita lakukan?
Ya, sebagai manusia kita tak luput dari dosa. Tapi sebaik-baik manusia adalah mereka yang kembali bertaubat. Melakukan perbuatan dosa bukanlah suatu tujuan hidup, terkadang disebabkan kekhilafan sebagai manusia yang dho’if.
Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang awal atau yang telah kita lakukan di masa lampau, itu sesuatu yang diharapkan dan sangat mungkin.
Allah akan mengampuni dosa-dosa yang belum kita lakukan ? disini Ulama memberi penafsiran bahwa :
1, Sangat mungkin sekali dengan sifat kuasanya Allah untuk mengampuni semua dosa hambaNya.
2, Orang yang melakukan suatu perbuatan dosa akan diberi taufik oleh Allah untuk segera bertaubat, jadi seakan-akan dosa orang tersebut selalu diampuni Allah.
3. Orang tersebut dijaga oleh Allah agar terhindar dari perbuatan dosa.
Kholasoh :
Sebagian dari kita mungkin bertanya, Allah akan mengampuni dosa2 kita yang akhir ? berarti itu dosa yang belum kita lakukan?
Ya, sebagai manusia kita tak luput dari dosa. Tapi sebaik-baik manusia adalah mereka yang kembali bertaubat. Melakukan perbuatan dosa bukanlah suatu tujuan hidup, terkadang disebabkan kekhilafan sebagai manusia yang dho’if.
Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang awal atau yang telah kita lakukan di masa lampau, itu sesuatu yang diharapkan dan sangat mungkin.
Allah akan mengampuni dosa-dosa yang belum kita lakukan ? disini Ulama memberi penafsiran bahwa :
1, Sangat mungkin sekali dengan sifat kuasanya Allah untuk mengampuni semua dosa hambaNya.
2, Orang yang melakukan suatu perbuatan dosa akan diberi taufik oleh Allah untuk segera bertaubat, jadi seakan-akan dosa orang tersebut selalu diampuni Allah.
3. Orang tersebut dijaga oleh Allah agar terhindar dari perbuatan dosa.

0 Response to "10 Amalan Penghapus Dosa"
Post a Comment