BismillahirRahmaanirRahiim
Berusaha dan berdo’a agar diberi kekuatan untuk menjalankannya adalah kunci.
Berikut 4 Rahasia untuk mencapai sukses.
RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan
orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke
muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu
melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di
bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).
Banyak orang sekarang yang
salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak
pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan
rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi
materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau
kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi : Ibumu, ibumu,
ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung
pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu
jauh lebih mustajabah.” Beliau mengambil napas sejenak.
RAHASIA KEDUA
“Kemudian yang kedua,”
beliau melanjutkan. “Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji
membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah
mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan
harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin
membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita
dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.
Jangan sepelekan bila ada
pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda
dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap
yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas,
bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang
sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau
perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara
seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan
menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda
dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.
Banyak orang yang keliru
dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya.
Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.
Dalam kesempatan lain,
ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang
diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus
dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya
lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.
RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan
rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, ” begitu beliau
mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu,
bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu.
Padahal itu ada jalannya
“Benar di Al Quran ada
satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari
jalan/pintu yang tidak diduga-duga” , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).
“Nah, ingin tahu caranya
bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ,” tanya beliau.
“Ya, bagaimana caranya?”
jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.
“Banyaklah menolong orang.
Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan,
langsung Anda bantu!” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat
seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu.
Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak
disangka-sangka pula.”
“Walau pun itu orang
kaya?” tanya saya.
“Ya, walau itu orang kaya,
suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban
mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa
menolongnya, segera bantulah.”
“Walau itu orang yang
berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita,
pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi
ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya
dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.
“Ya walau orang itu cuma
berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun
tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa
bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah
buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti,
serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang
membalas niat dan pemberian Anda.”
RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih.
Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan
asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang
tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau
sebelumnya.
“Yang keempat nih, Mas,”
beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”.
Hm… ini membuat saya
berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita,
lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di
film-film saja.
“Maksudnya begini. Anda
kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah
maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia
di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut
besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian
seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”
“Lalu?” saya tak sabar
untuk tahu kelanjutan maksudnya
“Banyak orang yang
kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai
bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi
secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup
Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung
dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu,
Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. “
“Banyak orang yang lupa
hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi.
Menikah lagi. Merasa “keadilan” yang dikatakan Al Qur’an hanya berupa keadilan
material. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan
hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini.
Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya
itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan.
0 Response to "4 Rahasia Sukses Menjadi Orang Kaya Yang Barokah"
Post a Comment