Keburukan yang nomor 3 adalah
Nafsu
yang tidak Pernah Kenyang
“Sesungguhnya di antara sahabat Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
ada yang berkata:”Ya Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala,
mereka mengerjakan sholat sebagaimana kami mengerjakan sholat,
dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Dan mereka bersedekah
dengan kelebihan harta mereka.” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
“Bukankah Allah telah menjadikan bagimu sesuatu untuk bersedekah?
Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah,
tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh seseorang kepada kebaikan adalah sedekah,
melarangnya dari kemungkaran adalah sedekah dan bersetubuhnya seorang kamu
dengan istrinya adalah sedekah.” Mereka bertanya:
”Ya Rasulullah, apakah jika salah seorang di antara kami menyalurkan syahwatnya,
apakah ia mendapat pahala?” Rasulullah menjawab:
”Tidakkah kamu tahu, apabila seseorang menyalurkan syahwatnya pada yang haram,
dia berdosa? Demikian pula apabila disalurkannya kepada yang halal, dia mendapat pahala.”
(HR Muslim 1674)
Ini merupakan keburukan berikutnya. Apalagi
kita sedang menjalani zaman paling kelam
dalam sejarah Islam. Di zaman ini
begitu banyak fitnah yang tersebar, sehingga tawaran untuk menuruti hawa-nafsu
bermunculan di sekeliling kita. Hampir dalam semua situasi ada peluang untuk
menuruti hawa-nafsu. Maka di zaman seperti ini sangat diperlukan
pengendalian diri. Sangat diperlukan kemampuan untuk memuaskan nafsu dengan
cara yang sesuai syariat dan proporsional. Islam tidak datang untuk membunuh
nafsu. Islam datang untuk mengendalikan hawa-nafsu. Sehingga kebutuhan pemuasan
nafsu bukan dimatikan melainkan diarahkan agar sesuai dengan aturan syariat Allah.
Dan bila hal ini dilakukan maka bukan saja seseorang terbebas dari dosa bahkan
ia dapat memperoleh pahala dari Allah atas pemenuhan hawa-nafsu yang sesuai
syariat Allah.
0 Response to "Doa Memohon Perlindungan Allah Dari Keburukan (3)"
Post a Comment