Tidak Mendesak Orang Lain
ketika Shalat
Tidak diragukan
lagi bahwa terlalu berdesakan ketika shalat menyebabkan hilang
atau
berkurangnya kekhusyu’an. Pemandangan seperti ini terjadi khususnya pada hari
Jum’at,
ketika malam bulan Ramadhan dan semisalnya. Kesalahan ini biasanya
dilakukan
oleh orang yang datang terlambat namun ingin berada di shaf depan,
bahkan tak segan-segan
menerobos shaf dengan menggunakan kekuatan ototnya.
Terlalu
berdesakan akan menyebabkan orang tidak dapat meletakkan kedua tangannya di
dada
dengan baik ketika shalat, dan menyebabkan saling berhimpitan terutama
ketika
sedang duduk atau tahiyat. Dan yang jelas sikap nylonong atau menerobos
shaf yang
sudah rapat adalah perbuatan merebut hak orang lain dan tidak
menghormati jama’ah
yang datang lebih awal. Memang benar shaf awal adalah
sangat utama,
namun mengganggu sesama muslim adalah perbuatan haram. Dan
meninggalkan yang haram harus didahulukan daripada mengejar keutamaan.
Yang dituntut
bagi seorang muslim adalah hendaknya melapangkan shaf untuk orang lain
apabila
memungkinkan. Jangan sampai mangambil tempat melebihi dari kebutuhannya
dan
merasa berat untuk memberi tempat kepada saudaranya padahal masih memungkinkan.
Namun bagi yang datang lebih belakang atau terlambat juga harus bersikap
toleran dan
lemah lembut kepada saudaranya. Hendaknya jangan membuat sempit
tempat saudaranya
jika shaf tersebut memang sudah tidak mungkin lagi untuk
diisi. Islam mengajarkan
agar seseorang duduk di belakang atau tempat mana saja
yang kosong apabila sudah tidak ada
tempat lagi untuk diduduki.
0 Response to "Keutamaan Dan Sunnah Hari Jumat (17)"
Post a Comment